TEORI DALAM SEJARAH: FUNGSI
Sama seperti dalam bidang penyelidikan yang lain,
iaitu untuk;
1. membantu kita menemukan masalah-masalah yang hendak diteliti atau
mengidentifikasi problem-problem
2. menyajikan kategori-kategori dalam mengorganisasi data
3. menyediakan hipotesis-hipotesis yang dengannya berbagai-bagai
interpretasi data dapat diuji
4. membuat ukuran-ukuran guna dijadikan
dasar dalam pembuktian sesuatu
Benjamin B. Wolman, The Psychoanalytic Interpretation of History,
1973 : 83
A
theory is a set of hypothetical propositions that bind the empirical
data in a causal, teleological, or any other interpretative system.
Percy S.
Cohen, Modern Social Theory, 1968 : 2 -3
A
scientific theory, is, ideally, a universal, empirical statement,
which asserts a causal connection between two or more types of
event.
1. Teori sebagai orientasi
Fungsi utama sistem
teoretis = persempitkan rentangan (range) fakta-fakta yang harus diteliti.
Setiap fenomena atau objek dapat dipelajari dengan bermacam-macam cara. Teori
membantu menetapkan jenis-jenis fakta yang relevan.
2. Teori sebagai konseptualisasi dan klasifikasi
-
Saling pertalian antara konsep-konsep dinyatakan dlm “fakta
ilmu pengetahuan (IP)”. Tugas utama setiap IP - mengembangkan sistem klasifikasi, struktur konsep-konsep, dan perangkat
(set) definisi yang bertambah tepat, misalnya, status, role, mobilitas sosial,
dll.
3. Membuat ringkasan
-
meringkaskan secara tepat apa yang telah diketahui tentang objek
penyelidikan. Biasa dibahagi kepada 2 kategori sederhana:
1. Organisasi empiris – misalnya, amalan membesarkan anak dari berbagai
kelas
2. Sistem hubungan antara proposisi – misalnya, kejahatan anak-anak lebih
tinggi di daerah setinggan daripada di daerah kelas menengah.
4.
Memprediksikan fakta-fakta
Jika terjadi kejadian-kejadian X, maka Y dapat
diobservasi
5.
Memperlihatkan lompang-lompang dalam ilmu pengetahuan
Dapat menunjukkan di bahagian mana pengetahuan kita masih kurang